12 AGUSTUS 2014, tepat setahun lalu saya mengikat janji dengan seorang lelaki pilihan saya sendiri. Berjanji jika akan mengarungi bahter...
12 AGUSTUS 2014, tepat setahun lalu saya mengikat janji dengan seorang lelaki pilihan saya sendiri. Berjanji jika akan mengarungi bahtera rumah tangga bersamanya, membangun sebuah keluarga kecil. Memulai kehidupan baru dari awal kembali.
Tepat setahun lalu saya resmi menjadi isteri seorang lelaki bernama Ansari. Dan hari ini, Rabu, 12 Agustus 2015 genap setahun usia pernikahan kami. Satu tahun penuh dengan cerita. Senang, sedih, susah, sehat, sakit sudah kami lalui bersama. Setahun perjalanan cinta yang patut dikenang dan takkan pernah terlupakan.
Semakin hari semakin saling mengenal. Semakin hari semakin memahami dan mengerti satu sama lain. Meski setahun rasanya sangat singkat mendeskripsikan arti kata pernikahan. Namun, setahun berlalu cukup mendewasakan kami dalam berbagai hal. Perasaan, tanggung jawab, hak, dan juga kewajiban. Perjalanan hidup mengarungi biduk rumah tangga masih sangat panjang, masih banyak yang harus dilalui. Jalanan di depan masih gelap, tak bisa ditebak apa yang ada dihadapan kami. Tapi untaian doa selalu terucap dan menggema mengiringi langkah kami.
Setahun bersama ada begitu banyak cerita. Cerita kami semakin lengkap setelah mendapat anugerah terindah dari Allah swt. 7 Agustus 2015, lima hari sebelum tanggal pernikahan kami, seorang malaikat mungil lahir. Bayi laki-laki yang saya kandung selama 9 bulan akhirnya melengkapi keluarga kecil kami. Tangisannya saat melihat dunia menjadi awal perubahan fase hidup yang baru. Sekarang, saya tak hanya menjadi istri, tapi juga seorang ibu. Sempurna sudah sebagai wanita.
Rasa sakit selama mengandung 9 bulan, kontraksi tak kurang dari 4 jam, semua sirna seiring kelahiran buah hati pertama kami. Segera setelah lahir, tubuh mungilnya yang masih begitu lunak mendekap erat tubuh saya, bundanya. Saya dan suami memang meminta kepada dokter untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Kehadiran sang buah hati bagaikan penawar. Sakit yang saya rasakan semuanya hilang tak berbekas, berganti dengan kebahagiaan yang tak terungkapkan. Saat ini tiada kata yang dapat saya ucapkan selain bersyukur sebanyak-banyaknya. Semoga setahun perjalanan hidup kami sebagai pasangan suami istri dan orang tua baru menjadi awal untuk menapaki fase selanjutnya dengan lebih baik.
My boys. |
Dear my boys (my husband n my son), thank you for coming into my life, for living up my life. I just can say thanks for everything. I love you both.
THANK YOU
Semoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^
Semoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^
COMMENTS